Rukun Iman dan Maknanya

Rukun Iman dan Maknanya Definisi iman menurut bahasa adalah membenarkan. Sedangkan iman menurut syariat adalah mengakui dengan lisan, membenarkan dengan hati dan kemudian mengamalkan dengan anggota tubuh.

Penjelasan Rukun Iman dan Maknanya

(1) Beriman kepada Allah.

Iman kepada Allah bermakna bahwa kita meyakini tentang penjelasan Allah dan Rasulnya mengenai keberadaan Tuhan.

Untuk lebih terperinci lagi, makna iman kepada Allah bisa dijabarkan dalam empat poin.

  1. Meyakini bahwa penciptaan manusia adalah kehendak Allah dan tidak mahkluk lain yang terdapat di semesta alam tanpa pengetahuan Allah SWT.
  2. Meyakini bahwa Allah-lah yang menciptakan bumi dan alam semesta dan Allah pulalah yang memberikan rezeki kepada manusia dan mahkluk lainnya.
  3. Meyakini bahwa Allah-lah yang patut disembah dan hanya kepada-Nya-lah segala ibadah ditujukan, misalnya berzikir, sujud, berdoa, dan meminta. Semuanya hanya kepada Allah semata.
  4. Meyakini sifat-sifat Allah yang tercantum dalam Al Quran (Asmaul Husna)

Baca juga Sifat Wajib bagi Allah

(2) Beriman kepada Malaikat Allah

Malaikat merupakan salah satu makhluk gaib yang diciptakan oleh Allah SWT. Malaikat diciptakan dari cahaya dan tidak diberikan nafsu, dan hanya ketaatan menjalankan perintah Allah. Jumlah malaikat sangat banyak dan semuanya tunduk kepada perintah Allah SWT. Walau jumlah malaikat banyak, ada beberapa nama malaikat yang wajib diketahui.

Baca juga Nama-nama Malaikat yang Wajib Diketahui

Makna beriman kepada malaikat dapat dijabarkan kedalam empat poin berikut:
  1. Mengimani wujud mereka.
  2. Mengimani nama-nama malaikat yang telah kita ketahui namanya, sedangkan yang kita tidak ketahui namanya kita mengimaninya secara Ijmal (garis besar).
  3. Mengimani sifat malaikat yang terdapat dalam hadits, misalnya Rasullullah saw, pernah bertemu langsung dengan malaikat jibril yang memiliki 600 sayap (Hadits riwayat Bukhari) di hadits lain dikatakan setiap sayap malaikat jibril menutupi setiap ufuk (Hadits riwayat Ahmad).
  4. Mengimani tugas malaikat seperti yang telah diberitahukan kepada kita. Malaikat senantiasa beribadah kepada Allah; bertasbih siang dan malam dan berthawaf di Baitul Ma'mur dan lain sebagainya.

(3) Beriman kepada kitab Allah

Allah telah menurunkan kitab sebelum Al Quran. Ada Kitab Taurat kepada Nabi Musa serta Kitab Injil kepada Nabi Isa. Kitab-kitab tersebut berlaku untuk umatnya dengan masa tertentu sesuai zamannya. Kitab-kitab tersebut (sebelum diubah-ubah oleh para penganutnya) mengajarkan ibadah tauhid menyembah kepada tuhan yang satu yaitu Allah SWT.

Kemudan datanglah AL Quran kepada Nabi terakhir yakni Nabi Muhammad SAW, sehingga kitab-kitab sebelum Al Quran tidak berlaku lagi. Hukum AL Quran berlaku untuk semua umat dan berlaku hingga dunia ini kiamat (akhir jaman)

Secara khusus tentang Al-Qur`an, kita wajib mengimani bahwa dia merupakan penghapus hukum dari semua kitab suci yang turun sebelumnya.

(4) Beriman kepada Rasul Allah

Rasul atau utusan Allah untuk menyebarkan risalah sangat banyak. Bahkan jumlahnya ribuan. Mereka hdup di sepanjang jaman mendamping umatnya menuju cahaya agama tauhid menyembah tuhan yang satu yaitu Allah SWT. Dari jumlah tersebut ada 25 nabi dan rasul yang wajib diketahui. Rasul (utusan Allah) dan nabi merupakan manusia pilihan Allah. Mereka hanyalah makhluk yang tidak mempunyai sifat-sifat dan hak-hak ketuhanan, karenanya menyembah para nabi dan rasul adalah bentuk kebathilan dan karenannya tidak diperbolehkan.

Baca juga Nama Nabi dan Rasul yang Wajib Diketahui

(5) Beriman kepada hari akhir (kiamat)

Hari kiamat adalah peristiwa hancurnya bukan hanya bumi yang kita tempati namun juga jagat raya termasuk bintang, planet dan isi langit lainnya. Semua yang bernama makhluk akan binasa atau wafat. Hari kiamat merupakan hari akhir karena setelah hari tersebut tidak ada hari lain.

Beriman kepada hari akhir itu mencakup 3 perkara. Siapa saja yang mengingkari salah satunya maka hakikatnya dia tidak beriman kepada hari akhir. Ketiga perkara itu adalah:

  1. Mengimani semua yang terjadi di alam barzakh - yaitu alam di antara dunia dan akhirat - berupa fitnah kubur oleh 2 malaikat, nikmat kubur bagi yang lulus dari fitnah, dan siksa kubur bagi yang tidak selamat darinya.
  2. Mengimani tanda-tanda hari kiamat, baik tanda-tanda kecil yang jumlahnya puluhan, maupun tanda-tanda besar yang para ulama sebutkan jumlahnya ada 10. Di antaranya: Munculnya Imam Mahdi, munculnya Dajjal, keluarnya Ya`juj dan Ma`jun, dan seterusnya hingga terbitnya matahari dari sebelah barat.
  3. Mengimani semua yang terjadi setelah kebangkitan. Dan kejadian ini kalau mau diruntut sebagai berikut: Kebangkitan lalu berdiri di padang mahsyar, lalu telaga, lalu hisab (tanya jawab dan pembagian kitab), mizan (penimbangan amalan), sirath, neraka, qintharah (titian kedua setelah shirath), dan terakhir surga.

(6) beriman kepada takdir yang baik dan takdir yang buruk dari Allah

Kita wajib mengimani bahwa semua yang Allah takdirkan, apakah kejadian yang baik maupun yang buruk, semua itu berasal dari Allah Ta’ala.

Beriman kepada takdir Allah tidak teranggap sempurna hingga mengimani 4 perkara:

  1. Mengimani bahwa Allah Ta’ala mengimani segala sesuatu kejadian, yang baik maupun yang buruk. Bahwa Allah mengetahui semua kejadian yang telah berlalu, yang sedang terjadi, yang belum terjadi, dan semua kejadian yang tidak jadi terjadi seandainya terjadi maka Allah tahu bagaimana terjadinya.
  2. Mengimani bahwa Allah Ta’ala telah menuliskan semua takdir makhluk di lauh al-mahfuzh.
  3. Mengimani bahwa tidak ada satupun gerakan dan diamnya makhluk di langit, di bumi, dan di seluruh alam semesta kecuali semua baru terjadi setelah Allah menghendaki. Tidaklah makhluk bergerak kecuali dengan kehendak dan izin-Nya, sebagaimana tidaklah mereka diam dan tidak bergerak kecuali setelah ada kehendak dan izin dari-Nya.
  4. Mengimani bahwa seluruh makhluk tanpa terkecuali, zat mereka beserta seluruh sifat dan perbuatan mereka adalah makhluk ciptaan Allah.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter