MUQADDIMAH
Ketahuilah, wahai Muslimah. Semoga Allah merahmati kita semua. Sesungguhnya cobaan termasuk sunnatullah di alam semesta ini dan sekaligus menjadi ketetapan syari dari-Nya. Ketetapan ini Allah Subhanahu wa Ta’ala tetapkan pada hamba-hamba-Nya, tidak akan diangkat hingga Hari Kiamat.
Musibah-musibah memuat pesan sebagai media mensucikan diri, peringatan, hukuman atau siksaan. la akan membersihkan jiwa kaum Mukminin, peringatan bagi para pelaku maksiat dari perbuatan maksiat-maksiat.
Musibah juga berfungsi sebagai sanksi bagi orang yang bersikeras untuk melanjutkan perbuatan maksiatnya, dan hukuman bagi orang-orang sombong dan pembangkang.
JENIS-JENIS MUSIBAH
Musibah bermacam-macam dan banyak sekali. Dan ujian yang paling berat adalah cobaan yang menimpa jiwa dan nyawa. Sementara seorang wanita Muslimah kuat dengan imannya kepada Allah, la bersandang tameng kesabaran dan kalimat istirja', tanpa mencela kejadian-kejadian dan musibah-musibah yang melanda. la menerima ketetapan Allah dan takdir-Nya.
Allah ‘Azza wa Jalla telah mengabarkan akan datangnya berbagai musibah dan cobaan di kehidupan dunia. Allah Ta’ala berfirman:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوفْ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَمَوَالِ وَالأنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
Dan sungguh Kami akan menguji kalian dengan sedikit rasa takut, lapar dan kekurangan harta-benda. (QS. Al-Baqarah/2:155)
Dalam menghadapi cobaan dan ujian-ujian tersebut di dunia, Allah ‘Azza wa Jalla memerintahkan manusia untuk bersabar, membaca istirja', ridha dengan qadha dan takdir Allah Ta’ala dan menerima semua kejadian yang berjalan sesuai takdir Allah ‘Azza wa Jalla tanpa mempermasalahkannya. Semua ini terakhirnya imbalan besar di dunia dan pahala besar di akhirat.
Tulisan ini diarahkan kepada wanita Muslimah, dan termasuk pembahasan yang mesti ia pelajari dengan baik dan ia mengerti hukum-hukum seputarnya.
Tabiat wanita yang lebih mengedepankan perasaan dan emosi menjadi sebab dirinya akan banyak mengalami goncangan dan kesedihan tatkala musibah tiba.
Momen yang amat berat dihadapi seorang wanita ialah perpisahan dengan orang-orang dicintainya, seperti ayah, anak, ibu, saudara, suami atau paman. Baik perpisahan itu hanya sementara karena perjalanan yang jauh misalnya, apalagi perpisahan abadi di dunia yang disebabkan oleh kematian.
Akan tetapi, wahai Muslimah!. Bertahanlah, Sesungguhnya di sisi Allah Ta’ala, engkau akan memperoleh pahala saat engkau mengharap pahala dan membaca istirja' ketika engkau kehilangan orang-orang tercinta, kepergian kawan-kawan dekat. Pahala itu sudah Allah tetapkan dalam Kitab-Nya dan ditetapkan pula oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadits-hadits.
KEWAJIBAN BERSABAR DAN PAHALA BERSABAR
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيراً وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْراً عَظِيماً
Sesungguhnya laki-laki dan perempuan muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS. Al-Ahzab/33:35)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِنَّـمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (QS. Az-Zumar/39:10)
Allah ‘Azza wa Jalla juga berfirman:
وَإِنَّ لَهُ عِندَنَا لَزُلْفَى وَحُسْنَ مَآبٍ. ارْكُضْ بِرِجْلِكَ هَذَا مُغْتَسَلٌ بَارِدٌ وَشَرَابٌ. وَوَهَبْنَا لَهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُم مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنَّا وَذِكْرَى لِأُوْلِي الْأَلْبَابِ. وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْثاً فَاضْرِب بِّهِ وَلَا تَحْنَثْ إِنَّا وَجَدْنَاهُ صَابِراً نِعْمَ الْعَبْدُ إِنَّهُ أَوَّابٌ
Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika la menyeru Rabbnya, "Sesungguhnya aku diganggu syaitan. dengan kepayahan dan siksaan." (Allah berfirman): "Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum." Dan Kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan (Kami tambahkan) kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai pikiran. Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Rabbnya). (QS. Shad/38:41-44).
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman tentahg kesabaran Nabi Ya'qub‘alahissalam ketika kehilangan putranya, Nabi Yusuf ‘alahissalam:
وَجَآؤُوا عَلَى قَمِيصِهِ بِدَمٍ كَذِبٍ قَالَ بَلْ سَوَّلَتْ لَكُمْ أَنفُسُكُمْ أَمْراً فَصَبْرٌ جَمِيلٌ وَاللّهُ الْمُسْتَعَانُ عَلَى مَا تَصِفُونَ
Mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) dengan darah palsu. Ya'qub berkata, "Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu; maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apayang kamu ceritakan". (QS. Yusuf/12:18)
Ayat-ayat mengenai ganjaran atas kesabaran dan balasan bagi orang-orang bersabar banyak sekali.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga telah memotivasi untuk bersabar ketika musibah-musibah datang melanda dalam banyak hadits.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ مَرَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِامْرَأَةٍ تَبْكِي عِنْدَ قَبْرٍ فَقَالَ اتَّقِي اللَّهَ وَاصْبِرِي قَالَتْ إِلَيْكَ عَنِّي فَإِنَّكَ لَمْ تُصَبْ بِمُصِيبَتِي وَلَمْ تَعْرِفْهُ فَقِيلَ لَهَا إِنَّهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَتْ بَابَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمْ تَجِدْ عِنْدَهُ بَوَّابِينَ فَقَالَتْ لَمْ أَعْرِفْكَ فَقَالَ إِنَّمَا الصَّبْرُ عِنْدَ الصَّدْمَةِ الْأُولَى
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berjalan melewati seorang wanita yang tengah menangis, lalu Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Bertakwalah kepada Allah, dan bersabarlah". Wanita itu berkata, "Menjauhlah dariku. Engkau tidak mengalami musibah yang menimpaku". Wanita tersebut tidak menyadari siapa Beliau. Kemudian diberitahukan kepadanya, bahwa Beliau adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Lalu wanita itu datang kepada Nabi dan berkata, "Tadi aku tidak menyadari engkau". Nabi bersabda: "Sesungguhnya kesabaran itu ketika datang hantaman pertama". (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dari Shuhaib bin Sinan radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
Sangat mengagumkan keadaan seorang Mukmin. Urusannya semuanya baik dan karakter itu tidak ada pada seseorang kecuali pada seorang Mukmin. Jika kesenangan mendatanginya, ia bersyukur. Maka, itu baik baginya. Dan bila kesusahan menimpanya, ia bersabar, maka itu baik baginya (HR. Ahmad dan Muslim)
Dari Abu Said al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ اللَّهُ وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنْ الصَّبْرِ
Barang siapa berusaha keras untuk sabar, niscaya Allah akan menjadikannya bersabar. Dan tidaklah seseorang dikarunia sebuah anugerah yang lebih baik dan luas daripada anugerah sabar (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
UNGKAPAN YANG DIUCAPKAN
KETIKA MUSIBAH DATANG
Ada sesuatu yang mendampingi kesabaran, yang hampir-hampir tidak pernah terpisahkan ketika musibah dan malapetaka melanda, yaitu kalimat istirja'. Maka, tatkala. seorang wanita mengalami cobaan dengan kehilangan karib-kerabat atau orang yang dicintai, hendaklah ia mengucapkan:
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ، اللَّهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا
Sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada-Nya. Ya Allah, berilah kami pahala pada musibahku dan gantikanlah bagiku yang lebih baik darinya.
Ini adalah doa ajaran dari Rabb kita Allah ‘Azza wa Jalla dan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. AllahTa’ala dan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengarahkan kita untuk berkomitmen membacanya saat musibah datang.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوفْ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَمَوَالِ وَالأنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ. الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُواْ إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّـا إِلَيْهِ رَاجِعونَ. أُولَـئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَـئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
Dan sungguh Kami akan menguji kalian dengan sedikit rasa takut, lapar dan kekurangan harta-benda, maka berilah kabar gembira kepada orang-orang yang bersabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, 'Innaa lillaahi wa innaa ilaahi raaji'un'. Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabb mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapatkan petunjuk. (QS. Al-Baqarah/2:155-157)
Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Tidaklah ada seorang Muslim ditimpa musibah, lalu ia mengatakan:
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ، اللَّهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا
Kecuali Allah akan berikan ganti baginya yang lebih baik darinya". Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha mengatakan, "Siapakah orang Muslim yang lebih baik dari Abu Salamah?" Satu keluarga yang pertama kali hijrah kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam?. Kemudian aku ucapkan kalimat tersebut. Dan ternyata, Allah menggantikannya bagiku dengan Rasulullah'' (HR. Muslim).
Semoga Allah ‘Azza wa Jalla memudahkan kita, kaum Muslimin, khususnya kaum Muslimah untuk menjalankan petunjuk-petunjuk Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya.[]
Posting Komentar
Posting Komentar