Jika pembaca ingin masuk surga maka jangan khawatir, gunakan 24 jam untuk beribadah kepada Alloh, insya Alloh bila Alloh mengambil nyawa kita maka kita masuk surga dengan izin Alloh.
1. Mencari surga pada pada waktu subuh
Alloh عزّوجلّ bersumpah pada waktu fajar:
وَالصُّبْحِ إِذَا تَنَفَّسَ
Dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing. (QS.'At-Takwir [81]: 18)
Rosululloh صلى الله عليه وسلم bersabda:
وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ
"Dan barang siapa melakukan sholat Subuh dengan berjama'ah, maka dia seakan-akan mengerjakan sholat sepanjang malam." (HR. Muslim: 2/125 no. 327)
Umaroh bin Ru'aibah رضي الله عنه berkata, "Saya mendengar Rosululloh صلى الله عليه وسلم bersabda:
لَنْ يَلِجَ النَّارَ أَحَدٌ صَلَّى قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا (يَعْنِي الْفَجْرَ وَالْعَصْرَ)
"Tidak akan masuk neraka orang yang melakukan sholat sebelum matahari terbit dan sebelum terbenamnya (yakni sholat Subuh dan Asar).'" (HR. Muslim: 2/114 no- 210)
Aisyah رضي الله عنها mengatakan bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم biasa mengerjakan sholat malam sebelas roka'at. Apabila terbit fajar, beliau sholat dua roka'at ringan, lalu beliau berbaring ke sebelah kanan hingga muadzin datang untuk untuk mengumandangkan adzan. (HR. al-Bukhori no. 5835)
Anas رضي الله عنه berkata, "Rosululloh صلى الله عليه وسلم bersabda:
مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ. قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ
'Barang siapa melaksanakan sholat Subuh secara berjama'ah kemudian duduk berdzikir kepada Alloh sampai matahari terbit, kemudian ia sholat dua roka'at, maka ia mendapat pahala seperti pahala orang yang menunaikan haji dan umroh.'" Ia (Anas) berkata lagi, "Lalu Rosululloh صلى الله عليه وسلم bersabda, 'Sempurna, sempurna, sempurna.'" [1]
2. Mencari surga pada waktu Dhuha
Abu Huroiroh رضي الله عنه berkata,
أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلَاثٍ لَا أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَصَلَاةِ الضُّحَى وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ
"Kekasihku Rosululloh صلى الله عليه وسلم telah berwasiat kepadaku dengan tiga perkara yang tidak akan pernah aku tinngalkan hingga aku meninggal dunia, yaitu shoum (puasa) tiga hari pada setiap bulan, sholat Dhuha dan tidur dengan sholat witir terlebih dahulu". (HR. al-Bukhori no. 1107)
3. Mencari nafkah siang hari, jalan menuju surga
Alloh عزّوجلّ berfirman:
وَمِن رَّحْمَتِهِ جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُنُوا فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِن فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya. (QS. Al-Qhoshosh [28]:73)
Ayat diatas memerintahkan kita untuk mencari rezeki (وَلِتَبْتَغُوا مِن فَضْلِهِ) dan Alloh عزّوجلّ berfirman:
وَجَعَلَ النَّهَارَ نُشُوراً
Dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha. (QS. al-Furqon [25]: 47)
Mencari rezeki termasuk ibadah, karena kita melaksanakan perintah-Nya, kita diwajibkan menafkahi istri dan keluarga, tentu mencarinya dengan jalan yang halal. Bukankah Rosululloh jصلى الله عليه وسلم mencari rezeki?
Dari Sa'ad bin Abi Waqqosh رضي الله عنه dia berkata, "Rosululloh صلى الله عليه وسلم bersabda:
أَنْ تَذَرَ وَرَثَتَكَ أَغْنِيَاءَ خَيْرٌ مِنْ أَنْ تَذَرَهُمْ عَالَةً يَتَكَفَّفُونَ النَّاسَ وَلَسْتَ تُنْفِقُ نَفَقَةً تَبْتَغِي بِهَا وَجْهَ اللَّهِ إِلَّا أُجِرْتَ بِهَا حَتَّى اللُّقْمَةُ تَجْعَلُهَا فِي فِي امْرَأَتِكَ
Jika kamu meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya, itu lebih baik daripada meninggalkan mereka dalam keadaan yang serba kekurangan dan meminta-minta kepada orang lain. Kamu tidak menafkahkan suatu nafkah dengan tujuan untuk mencari keridhoan Alloh, melainkan kamu akan mendapat pahala lantaran nafkah pemberianmu itu. Hingga sesuap makanan yang kamu suguhkan ke mulut istrimu juga merupakan sedekah darimu." (HR. Muslim: 5/71 no. 986)
4. Menuntut ilmu agama jalan ke surga
Hendaknya kita menuntut ilmu, karena menuntut ilmu jalan menuju surga. Rosululloh صلى الله عليه وسلم bersabda:
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
"Dan barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Alloh akan memudahkan baginya jalan ke surga." (HR. Muslim: 8/71 no. 1897)
5. Mendidik anak dengan ilmu agama jalan menuju surga
Mendidik anak di rumah dan menyekolahkan ke pendidikan yang mengajarkan dinul Islam, jalan menuju ke surga. Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:
مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ دَخَلْتُ أَنَا وَهُوَ الْجَنَّةَ
"Barang siapa menanggung nafkah (mendidik) dua orang anak perempuan, niscaya aku dan ia masuk surga seperti ini." Rosululloh صلى الله عليه وسلم memberi isyarat dengan kedua jarinya. (Shohih, lihat ash-Shohihah: 297, Muslim: 1914)
Anak yang sholih dan sholihah karena dididik oleh orang tua, tentu akan mendo'akan orang tuanya. Rosululloh صلى الله عليه وسلم bersabda:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ صَدَقَةٌ جَارِيَةٌ وَعِلْمٌ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٌ صَالِحٌ يَدْعُو لَهُ
"Apabila seorang meninggal dunia, terputuslah amalnya, kecuali dari tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, dan anak sholih yang mendo'akan untuknya." [2]
6. Menunaikan sholat Asar berjama'ah masuk surga
Rosululloh صلى الله عليه وسلم bersabda:
مَنْ صَلَّى الْبَرْدَيْنِ دَخَلَ الْجَنَّةَ
"Barang siapa mengerjakan sholat pada dua waktu dingin (sholat Subuh dan Asar), maka dia akan masuk surga." (HR. al-Bukhori no. 540)
7. Sholat lima waktu di masjid masuk surga
Rosululloh صلى الله عليه وسلم bersabda:
مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ وَرَاحَ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُ نُزُلَهُ مِنْ الْجَنَّةِ كُلَّمَا غَدَا أَوْ رَاحَ
"Barang siapa datang ke masjid di pagi dan sore hari, maka Alloh akan menyediakan baginya tempat tinggal yang baik di surga setiap kali dia berangkat ke masjid di pagi dan sore hari." (HR. al-Bukhori no. 622)
8. Berperang membela agama Alloh masuk surga
Rosululloh صلى الله عليه وسلم bersabda:
الرَّوْحَةُ وَالْغَدْوَةُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَفْضَلُ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
"Berangkat pada awal hari (pagi) atau berangkat pada akhir hari (siang) untuk berperang di jalan Alloh lebih baik daripada dunia dan apa saja yang ada di atasnya." (HR. al-Bukhori no. 2584)
Berperang membela agama Alloh bukan hanya memerangi orang kafir. Memerangi hawa nafsu juga termasuk jihad fi sabilillah.
9. Ibu rumah tangga di rumah masuk surga
Wanita yang memanfaatkan waktu di rumahnya untuk beribadah kepada Alloh, dia masuk surga. Rosululloh صلى الله عليه وسلم bersabda:
إِذَا صَلَّتِ الْـمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَصَّنَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ بَعْلَهَا، دَخَلَتْ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْـجَنَّةِ شَاءَتْ
"Apabila wanita sholat lima waktu, berpuasa (Romadhon), menjaga farjinya, taat kepada suaminya, maka ia akan masuk surga melewati pintu yang dia sukai." [3]
MENCARI SURGA SEPANJANG MALAM
Kita butuh waktu untuk tidur agar badan kita istirahat dari kecapekan kerja pada siang hari. Kita patut bersyukur kepada Alloh karena Dialah yang menjadikan waktu malam. Alloh berfirman:
وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ لِبَاساً وَالنَّوْمَ سُبَاتاً
Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat. (QS. al-Furqon [25]: 47)
Adapun cara mensyukuri waktu malam adalah:
1. Sholat Isya' berjama'ah di masjid masuk surga
Rosululloh صلى الله عليه وسلم bersabda:
مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ
"Barang siapa mengerjakan sholat Isya' dengan berjama'ah, dia seakan-akan mendirikan sholat separuh malam." (HR. Muslim: 2/125 no. 327)
2. Begadang malam menuntut ilmu agama masuk surga
Al-Imam al-Bukhori رحمه الله berkata (menulis judul bab) "Bab Membicarakan ilmu sebelum tidur" lalu menyertakan atsar dari sahabat Abdulloh bin Umar رضي الله عنهما berkata,
صَلَّى بِنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْعِشَاءَ فِي آخِرِ حَيَاتِهِ فَلَمَّا سَلَّمَ قَامَ فَقَالَ:
"Nabi صلى الله عليه وسلم sholat Isya' bersama kami di akhir hayatnya. Setelah selesai memberi salam beliau berdiri dan bersabda,
أَرَأَيْتَكُمْ لَيْلَتَكُمْ هَذِهِ فَإِنَّ رَأْسَ مِائَةِ سَنَةٍ مِنْهَا لَا يَبْقَى مِمَّنْ هُوَ عَلَى ظَهْرِ الْأَرْضِ أَحَدٌ
'Tidakkah kalian perhatikan malam kalian ini? Sesungguhnya pada setiap penghujung seratus tahun darinya tidak akan tersisa seorang pun dari muka bumi ini.'" (HR. al-Bukhori no. 113)
3. Berwudhu dan berdo'a sebelum tidur masuk surga
Al-Baro' bin Azib رضي الله عنه berkata: Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda,
إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الْأَيْمَنِ ثُمَّ قُلْ
"Jika kamu mendatangi tempa tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk sholat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu dan ucapkanlah:
اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ اللَّهُمَّ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ
'Ya Alloh, aku pasrahkan wajahku kepada-Mu, aku serahkan urusanku kepada-Mu, aku sandarkan punggungku kepada-Mu dengan perasaan senang dan takut kepada-Mu. Tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari siksa-Mu melainkan kepada-Mu. Ya Alloh, aku beriman kepada kitab-Mu yang Engkau turunkan dan kepada Nabi-Mu yang Engkau utus.'
فَإِنْ مُتَّ مِنْ لَيْلَتِكَ فَأَنْتَ عَلَى الْفِطْرَةِ وَاجْعَلْهُنَّ آخِرَ مَا تَتَكَلَّمُ بِهِ
Jika kamu meninggal pada malammu itu, maka kamu dalam keadaan fitrah dan jadikanlah do'a ini sebagai akhir kalimat yang kamu ucapkan." (HR. al-Bukhori no. 239)
4. Mengumpuli istri masuk surga
Para sahabat رضي الله عنهم bertanya,
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيَأتِي أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُونُ لَهُ فِيهَا أَجْرٌ
"Wahai Rasululloh, apakah jika seseorang di antara kita memuaskan syahwatnya pada istrinya maka akan mendapatkan pahala?"
Rosululloh صلى الله عليه وسلم menjawab:
أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِي حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ فِيهَا وِزْرٌ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِي الْحَلَالِ كَانَ لَهُ أَجْرًا
'Apakah kamu tidak melihat jika seseorang meletakkan kemaluannya pada yang haram akan mendapat dosa, demikian juga bila diletakkan pada yang halal maka akan mendapat pahala." (HR. Muslim: 3/83)
5. Bangun malam, sholat masuk surga
Beribadah kepada Alloh عزّوجلّ malam hari lebih dekat dengan surga. Firman-Nya:
إِنَّ نَاشِئَةَ اللَّيْلِ هِيَ أَشَدُّ وَطْءاً وَأَقْوَمُ قِيلاً
Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. (QS. al-Muzzammil [73]: 6)
Banyak orang yang tidak mensyukuri waktu malam, bahkan digunakan untuk maksiat — na'udzubillahi min dzalik. Padahal malam ada waktu yang sangat mulia dan mustajabah bagi orang yang memohon sesuatu.
Rosululloh صلى الله عليه وسلم bersabda:
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ
"Rabb kita Tabaroka wa Ta'ala kita turun di setiap malam ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir dan berfirman, 'Siapa yang berdo'a kepada-Ku pasti Kukabulkan dan siapa yang meminta kepada-Ku pasti Kupenuhi dan siapa yang memohon ampun kepada-Ku pasti Kuampuni.'" (HR. al-Bukhori no. 1077).[]
[1] Hasan. Ta'tiqur Roghib: 1/164 dan 165 dan al-Misykah: 971. HR. at-Tirmidzi no. 481.
[2] Shohih , lihat Ahkam al-Janaiz: 176, al-lrwa': 1980. Muslim, at-Tirmidzi no. 1376.
[3] HR. Abu Nu'aim dalam al-Hilyah, dishohihkan oleh al-Albani dalam al-Misykah: 2/239 no. 3254.
Posting Komentar
Posting Komentar