Keutamaan Sholat

Pendahuluan

Shalat memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam Islam. Dia adalah tiang agama juga batas pemisah antara keislaman dengan kekufuran dan kemunafikan. Oleh karena itu, Rasulullah صلى الله عليه وسلم memberikan perhatian ekstra terhadap masalah shalat. Beliau صلى الله عليه وسلم memberikan contoh pelaksanaan-nya secara detail, dari awal sampai akhir, dari takbir sampai salam.

Ini semua menunjukkan pentingnya shalat dalam Islam. Harusnya ini sudah cukup sebagai motivasi bagi kita kaum Muslimin untuk selalu bersemangat dalam melaksanakan shalat. Terlebih jika kita memperhatikan berbagai keistimewaan shalat, maka tidak ada alasan Lagi bagi kita untuk bermalas-malasan dalam melaksanakannya.

Berikut kami hadirkan beberapa keutamaan tersebut dalam majalah kita ini. [1]

Semoga semakin memicu semangat kita untuk terus mempelajari dan berusaha maksimal untuk melaksanakan-nya dengan sebaik mungkin.

1. Shalat itu bisa mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar .

Allah عزّوجلّ berfirman:

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu al-Kitab (al-Quran) dan dirikanlah shalat! Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain), dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS.Al-Ankabut/29:45)

2. Shalat merupakan amalan terbaik setelah dua kalimat syahadat .

Ini berdasarkan hadits dari Abdullah bin Mas'ud رضي الله عنه yang mengatakan:

سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ قَالَ الصَّلَاةُ عَلَى مِيقَاتِهَا قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ

Aku pernah bertanya kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم,"Apakah amalan yang paling afdhal (terbaik)?" Beliau صلى الله عليه وسلم menjawab, "Shalat pada waktunya" Ibnu Mas'ud رضي الله عنه mengatakan, "Lalu aku bertanya lagi, "Lalu apa?" Beliau صلى الله عليه وسلم menjawab, "Berbakti kepada kedua orang tua." Ibnu Mas'ud رضي الله عنه mengatakan lagi, "Lalu aku bertanya lagi, "Lalu apa?" Beliau صلى الله عليه وسلم menjawab, "Jihad dijalan Allah. [2]

3. Shalat bisa membersihkan dosa-dosa .

Dari Jabir رضي الله عنه, dia mengatakan bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

مَثَلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ كَمَثَلِ نَهْرٍ جَارٍ غَمْرٍ عَلَى بَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ

Shalat (fardhu) yang lima waktu itu seperti sebuah sungai yang airnya mengalir melimpah di depan pintu rumah salah seorang di antara kalian, la mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali. [3]

4. Shalat bisa menggugurkan dosa .

Disebutkan dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah رضي الله عنه, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ

Shalat yang lima waktu, Jum’at yang satu ke Jumat lainnya, Ramadhan yang satu ke Ramadhan lainnya, itu bisa menjadi penghapus dosa di antara keduanya selama pelakunya menjauhi dosa-dosa besar. [4]

5. Shalat adalah cahaya di dunia dan akhirat bagi orang yang melakukannya .

Dari Abdullah bin Amr رضي الله عنه, diriwayatkan bahwa suatu hari Nabi صلى الله عليه وسلم membicarakan tentang shalat lalu Beliau صلى الله عليه وسلم bersabda:

مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُورًا وَبُرْهَانًا وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُورٌ وَلَا بُرْهَانٌ وَلَا نَجَاةٌ وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُونَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَأُبَيِّ بْنِ خَلَفٍ

Barangsiapa yang menjaga shalat lima waktu, maka shalat itu akan menjadi cahaya, bukti dan keselamatan baginya pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang tidak menjaganya, maka ia tidak mendapatkan cahaya, bukti, dan juga tidak mendapat keselamatan. Dan pada Hari Kiamat, orang yang tidak menjaga shalatnya itu akan bersama Qarun, Fir'aun, Haman, dan Ubay bin Khalaf. [5]

Disebutkan dalam hadits Abu Malik al-Asy'ari رضي الله عنه:

وَالصَّلاَةُ نُوْرٌ

Shalat itu adalah cahaya. [6]

Juga dalam hadits Buraidah رضي الله عنه dari Nabi صلى الله عليه وسلم, Beliau صلى الله عليه وسلم bersabda:

بَشِّرْ الْمَشَّائِينَ فِي الظُّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّورِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Berilah kabar gembira bagi orang-orang yang berjalan ke masjid dalam keadaan gelap, bahwa mereka akan mendapatkan cahaya yang sempuma pada Hari Kiamat. [7]

6. Allah mengangkat derajat dan menghapuskan dosa (kesalahan) dengan sebab shalat .

Ini berdasarkan hadits Tsauban رضي الله عنه, bekas budak Rasulullah صلى الله عليه وسلم dari Nabi صلى الله عليه وسلم, Beliau صلى الله عليه وسلم bersabda kepada Tsauban رضي الله عنه:

عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ لِلَّهِ فَإِنَّكَ لَا تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً إِلَّا رَفَعَكَ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيئَةً

Hendaklah engkau memperbanyak sujud! Karena engkau tidaklah sujud kepada Allah dengan sekali sujud melainkan Allah akan meninggikan derajatmu dan akan menghapuskan satu kesalahan dengan sebab sujud itu. [8]

7. Shalat termasuk faktor terbesar yang menyebabkan seseorang masuk surga dengan menemani Nabi صلى الله عليه وسلم .

Dari Rabi'ah bin Ka'ab al-Aslami رضي الله عنه, ia berkata:

كُنْتُ أَبِيتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَيْتُهُ بِوَضُوئِهِ وَحَاجَتِهِ فَقَالَ لِي سَلْ فَقُلْتُ أَسْأَلُكَ مُرَافَقَتَكَ فِي الْجَنَّةِ قَالَ أَوْ غَيْرَ ذَلِكَ قُلْتُ هُوَ ذَاكَ قَالَ فَأَعِنِّي عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ

Aku pernah bermalam bersama Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Aku mendatangi Beliau صلى الله عليه وسلم dengan membawakan air wudhu dan keperluan Beliau صلى الله عليه وسلم, lalu Beliau صلى الله عليه وسلم bersabda, "Mintalah! Aku berkata. 'Aku meminta kepadamu supaya dapat bersamamu di surga." Beliau صلى الله عليه وسلم berkata, "Atau ada permintaan selain itu?" Aku menjawab, "Itu saja yang aku minta." Beliau صلى الله عليه وسلم bersabda, "Tolonglah aku untuk mewujudkan keinginanmu itu dengan engkau memperbanyak sujud." (HR. Muslim no. 489).

( Memperbanyak sujud di sini maksudnya memperbanyak shalat sunnah-red)

8. Berjalan menuju shalat akan dicatat sebagai kebaikan, bisa meninggikan derajat dan menghapuskan dosa.

Disebutkan dalam hadits Abu Hurairah رضي الله عنه, dia mengatakan, "Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

Barangsiapa bersuci di rumahnya lalu ia berjalan menuju salah satu rumah Allah untuk menunaikan salah satu shaiat fardhu yang yang Allah wajibkan, maka salah satu langkah kakinya akan menghapuskan kesalahan dan langkah kaki yang lainnya meninggikan derajat. (HR. Muslim no. 666)

Dalam hadits lain, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

إِذَا تَوَضَّأَ أَحَدُكُمْ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ خَرَجَ إِلَى الصَّلَاةِ لَمْ يَرْفَعْ قَدَمَهُ الْيُمْنَى إِلَّا كَتَبَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُ حَسَنَةً وَلَمْ يَضَعْ قَدَمَهُ الْيُسْرَى إِلَّا حَطَّ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَنْهُ سَيِّئَةً

Jika salah seorang diantara kalian berwudhu', dia berwudhu dengan baik dan benar, kemudian dia keluar menuju masjid, maka dia tidakmengangkat kaki kanannya (untuk melangkah) kecuali Allah menuliskan satu kebaikan untuknya dan dia tidak menurunkan kaki kirinya kecuali Allah menghapus satu dosa darinya. [9]

9. Disiapkan jamuan di surga .

Setiap kali seorang Muslim berangkat ke masjid, maka disiapkan jamuan di surga, berdasarkan hadits dari Abu Hurairah رضي الله عنه dari Nabi صلى الله عليه وسلم, Beliau صلى الله عليه وسلم bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ وَرَاحَ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُ نُزُلَهُ مِنْ الْجَنَّةِ كُلَّمَا غَدَا أَوْ رَاحَ

Barangsiapa pergi ke masjid di waktu pagi hari dan sore hari, maka Allah menyiapkan untuknya jamuan dari surga setiap kali ia pergi di pagi atau sore hari." (Muttafaqun alaih) [10]

An-Nuzul yaitu sesuatu yang dipersiapkan untuk tamu ketika tamu itu datang.

10. Dengan shalat, Allah عزّوجلّ menghapuskan dosa diantara sha l at yang satu ke sha l at berikutnya.

Dijelaskan dalam sebuah hadits dari 'Utsman رضي الله عنه , dia رضي الله عنه mengatakan, "Aku mendengar Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

لَا يَتَوَضَّأُ رَجُلٌ مُسْلِمٌ فَيُحْسِنُ الْوُضُوءَ فَيُصَلِّي صَلَاةً إِلَّا غَفَرَ اللَّهُ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الصَّلَاةِ الَّتِي تَلِيهَا

Tidaklah seorang Muslim berwudhu', dia memperbagus wudhu'nya, lalu ia mengerjakan shalat melainkan Allah mengampuni baginya dosa di antara shalat tersebut dan shalat berikutnya. [11]

11. Shalat bisa menghapuskan dosa yang telah lalu .

Dari 'Utsman رضي الله عنه, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

مَا مِنْ امْرِئٍ مُسْلِمٍ تَحْضُرُهُ صَلَاةٌ مَكْتُوبَةٌ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهَا وَخُشُوعَهَا وَرُكُوعَهَا إِلَّا كَانَتْ كَفَّارَةً لِمَا قَبْلَهَا مِنْ الذُّنُوبِ مَا لَمْ يُؤْتِ كَبِيرَةً وَذَلِكَ الدَّهْرَ كُلَّهُ

Tidaklah seorang Muslim yang ketika memasuki waktu shalat wajib lalu ia memperbagus wudhu' untuk shalat tersebut, juga memperbagus kekhusyu'annya dan ruku'nya melainkan itu sebagai penghapus dosa sebelumnya selama seseorang itu tidak melakukan dosa besar dan ini berlaku sepanjang waktu. [12]

12. Para Malaikat mendo'akan orang yang melakukan shalat selama dia berada ditempat shalatnya dan dia akan tetap terhitung sebagai orang yang shalat selama (keinginan untuk) shalat masih menahannya .

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:

صَلَاةُ الرَّجُلِ فِي جَمَاعَةٍ تَزِيدُ عَلَى صَلَاتِهِ فِي بَيْتِهِ وَصَلَاتِهِ فِي سُوقِهِ بِضْعًا وَعِشْرِينَ دَرَجَةً وَذَلِكَ أَنَّ أَحَدَهُمْ إِذَا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ أَتَى الْمَسْجِدَ لَا يَنْهَزُهُ إِلَّا الصَّلَاةُ لَا يُرِيدُ إِلَّا الصَّلَاةَ فَلَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إِلَّا رُفِعَ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ وَحُطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةٌ حَتَّى يَدْخُلَ الْمَسْجِدَ فَإِذَا دَخَلَ الْمَسْجِدَ كَانَ فِي الصَّلَاةِ مَا كَانَتْ الصَّلَاةُ هِيَ تَحْبِسُهُ وَالْمَلَائِكَةُ يُصَلُّونَ عَلَى أَحَدِكُمْ مَا دَامَ فِي مَجْلِسِهِ الَّذِي صَلَّى فِيهِ يَقُولُونَ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اللَّهُمَّ تُبْ عَلَيْهِ مَا لَمْ يُؤْذِ فِيهِ مَا لَمْ يُحْدِثْ فِيهِ

Shalat seseorang secara berjama'ah lebih unggul 20 sekian derajat dibandingkan shalatnya di rumahnya atau pasarnya. Karena jika seseorang berwudhu' dan memperbagus wudhu'nya kemudian ia mendatangi masjid, tidak ada yang mehggerakkannya kecuali (niat untuk) shalat, dan tidak ada yang diinginkan kecuali shalat, maka tidaklah kakinya melangkah satu langkah kecuali dengan sebabnya derajatnya diangkat dan dihapuskan kesalahannya sampai ia masuk dalam masjid. Jika ia sudah masuk masjid, maka ia (terhitung) dalam keadaan shalat selama shalat masih menahannya; Dan para Malaikat akan terus mendoakan salah seorang di antara kalian selama ia berada di tempat shalatnya itu. Para Malaikat mendoakan, "Ya Allah! Rahmatilah dia. Ya Allah! Ampunilah dia, Ya Allah! Terimalah taubatnya." Hal ini terus berlangsung selama ia tidak menyakiti orang lain (dengan perkataan atau perbuatan) dan selama tidak berhadats (selama tidak batal wudhu'nya)" (Muttafaq alaih) [13]

13. Menunggu waktu shalat adalah ribath (berjaga-jaga) dijalan Allah .

Abu Hurairah رضي الله عنه meriwayatkan hadits yang menyebutkan bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ وَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ فَذَلِكُمْ الرِّبَاطُ

Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu yang dengan sebab sesuatu itu Allah menghapus dosa-dosa kalian dan mengangkat derajat kalian? Mereka menjawab, "Tentu, wahai Rasulullah!" Rasulullah bersabda, "Menyempurnakan wudhu' (meskipun) disaat tidak menyenangkan, banyak langkah menuju masjid, menunggu waktu shalat setelah shalat. Itulah ribath (berjaga-jaga dijalan Allah-red). Itulah ribath. [14]

14. Orang yang keluar rumah untuk shalat seperti orang yang keluar berhaji dalam keadaan berihram .

Dari Abu Umamah رضي الله عنه, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

مَنْ خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ مُتَطَهِّرًا إِلَى صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الْحَاجِّ الْمُحْرِمِ وَمَنْ خَرَجَ إِلَى تَسْبِيحِ الضُّحَى لَا يَنْصِبُهُ إِلَّا إِيَّاهُ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الْمُعْتَمِرِ

Barangsiapa keluar dari rumahnya dalam keadaan sudah bersuci menuju shalat wajib, maka pahalanya seperti pahala orang yang berhaji. Barangsiapa keluar untuk menunaikan shalat Dhuha, ia tidak merasakan lelah kecuali karena melaksanakan shalat tersebut, maka pahalanya seperti pahala orang berumrah. [15]

15. Jika tertinggal shalat, padahal biasanya tidak tertinggal, maka dia mendapatkan pahala sebagaimana orang yang ikut dalam shalat jama'ah tersebut .

Disebutkan dalam hadits Abu Hurairah رضي الله عنه, dia mengatakan,"Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ وُضُوءَهُ ثُمَّ رَاحَ فَوَجَدَ النَّاسَ قَدْ صَلَّوْا أَعْطَاهُ اللَّهُ جَلَّ وَعَزَّ مِثْلَ أَجْرِ مَنْ صَلَّاهَا وَحَضَرَهَا لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أَجْرِهِمْ شَيْئًا

Barangsiapa berwudhu dengan baik dan benar, kemudian dia berangkat (menuju shalat berjama'ah) namun dia mendapati orang-orang sudah selesai menunaikan shalat, maka Allah memberinya pahala orang yang ikut dan menghadiri shalat jama'ah tersebut. Ini tanpa mengurangi pahala orang-orang yang ikut dalam jama'ah tersebut. [16]

16. Jika seseorang sudah bersuci lalu keluar untuk melaksanakan shalat, maka dia tetap dicatat seagai orang yang shalat sampai dia pulang. Pergi dan pulangnya dicatat pahala.

Abu Hurairah رضي الله عنه meriwayatkan sebuah hadits, dia mengatakan, "Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

إِذَا تَوَضَّأَ أَحَدُكُمْ فِيْ بَيْتِهِ ثُمَّ أَتَى الْمَسْجِدَ كَانَ فِيْ الصَّلَاةِ حَتَّى يَرْجِعَ فَلاَ يَقُلْ هَكَذَا، وَشَبَّكَ بَيْنَ أَصَابِعِهِ

Jika salah seorang diantara kalian telah berwudhu' di rumahnya lalu dia berangkat menuju masjid, maka dia berada dalam (kebaikan) shalat sampai dia pulang, maka janganlah dia melakukan begini" lalu beliau menjalin jari-jemarinya.

Juga dari Abu Hurairah رضي الله عنه dari Nabi صلى الله عليه وسلم:

مِنْ حِينِ يَخْرُجُ أَحَدُكُمْ مِنْ مَنْزِلِهِ إِلَى مَسْجِدِهِ فَرِجْلٌ تَكْتُبُ حَسَنَةً وَرِجْلٌ تَحُطُّ عَنْهُ سَيِّئَةً حَتَّى يَرْجِعَ

Sejak salah seorang diantara kalian keluar rumah sampai ke masjidku ini, maka (langkah) satu kaki ditulis sebagai satu kebaikan dan (langkah) satu kaki lagi menghapus satu keburukan (dosa) sampai dia pulang. [17]

Alhamdulillah , semoga uraian singkat ini bisa terus menyemangati kita untuk menjaga shalat.[]



[1] Diterjemahkan dari Shalatul Mu'min, Syaikh Dr. Sa'id bin 'Ali bin Wahf al-Qahthani hlm. 115-119.

[2] HR. Al-Bukhari no. 7534 dan Muslim no. 85.

[3] HR. Muslim, no. 668.

[4] HR. Muslim no. 233.

[5] HR. Ahmad dalam kitab al-Musnad, 2/169 dan ad-Darimi, 2/301. Imam al-Mundziri dalam kitab at-Targhib wat Tarhib, 1/440 mengatakan, "Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan sanad yang jayyid."

[6] HR. Muslim no. 223.

[7] HR. Abu Daud, no. 561 dan at-Tirmidzi, no. 223. Hadits ini dihukumi sebagai hadits shahih oleh syaikh al-Albani dalamMisykatut Mashabih karena memiliki banyak syawahid, 1/224.

[8] HR. Muslim no. 488.

[9] HR. Abu Daud, no. 563.

[10] HR. Al-Bukhari.no. 662 dan Muslim, no. 669.

[11] HR. Al-Bukhari, no. 160 dan Muslim, no. 227.

[12] HR. Muslim, no. 228.

[13] HR. Al-Bukhari, no. 477 dan Muslim, no. 649.

[14] HR. Muslim, no. 251.

[15] HR. Abu Daud, no. 558. Hadits ini dinilai sebagai hadits yang hasan oleh Syaikh at-Albani dalam kitab Shahih Sunan Abi Daud, 1/111 dan datam kitab Shahih at-Targhib, 1/127.

[16] HR. Abu Daud, no. 564. Hadits ini dinilai sebagai hadits shahih oleh Syaikh al-Albani dalam kitab Shahih Sunan Abi Daud, 1/113.

[17] HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya, no. 1620; An-Nasa'i, 2/42 dan al-Hakim dan beliau menyatakan hadits ini shahih. Pernyataan al-Hakim ini disepakati oleh Imam adz-Dzahabi. Hadits ini juga dinyatakan shahih oleh syaikh al-Albani dalam Shahih at-Targhib, 1/121.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter